Selasa, 10 Januari 2017

Prinsip Pertanian Alami Dan Aplikasinya

Konsep Natural Farming

Penegertian Natural farming atau pertanian alami ini sesungguhnya merupakan ringkasan dari materi pelatihan yang didapat dari pionirnya yang bernama Dr. Cho Han Kyu yang berasal dari korea selatan. Beliau adalah seorang doktor hewan yang telah berusia 73 tahun, dan sudah memulai konsep Natural farming sejak tahun 1960an dan saat ini beliau dikenal sebagai Expert of natural farming.

Natural farming sebenarnya adalah sebuah konsep pertanian yang bertumpu pada alam dan ada tambahan dari luar (baik dalam bentuk pupuk maupun pestisida). Jadi Natural farming adalah sebuah penghayatan sekaligus perlakuan manusia terhadap alam secara arif dan cerdas. alam beserta isinya harus diperlakukan dengan penuh kasih sayang, sebagaimana manusia menyayangi dirinya, sehingga manusia harus memahami apa yang sedang dibutuhkan oleh alam (tanah dan tanaman), sekaligus tahapan-tahapanya (tanaman dalam tahap pertumbuhan tentu berbeda kebutuhan nutrisinya dibandingkan dengan tanaman yang sedang masa berbuah).

Ringkasannya Natural farming atau pertanian alami ini, harus dilaksanakan secara arif, bijak, dan penuh kasih sayang, tanaman seharusnya diperlakukan sesuai dengan kemauan/kebutuhannya, sehingga dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal, dan secara tidak langsung manusia/petani bisa menikmati hasilnya. Adapun bahan-bahan nutrisi tanaman yang hendak digunakan juga harus diambil dari bahan-bahan lokal yang sudah mampu beradaptasi dengan kondisi lokal.

Dengan demikian petani yang memahami dan melakukan natural farming akan menjadi sahabat alam yang mempunyai ciri ciri sebagai berikut:
  1. Petani harus mampu menghayati dan memperlakukan alam secara arif dan cerdas. 
  2. Petani mampu menghargai kekayaan alam sekitar yang sesungguhnya sudah tersedia bahan-bahan yang mampu meningkatkan kesuburan tanah dan menigkatkan produktivitas tanaman. 
  3. Petani harus bisa menghayati bahwa kehidupan ini adalah sebuah harmoni (manusi, hewan, tanaman hidup dengan tanah, air, dan matahari) yaitu bahwa kehidupan terjadi karena adanya harmoni antara unsur plus (+) dengan unsur minus (-) sebagaimana sifat matahari (+) dan sifat bulan (-), demikian halnya dengan sifat energi plus (panas, udara, uap, air, bumi) dan sifat bahan-bahan alami/nutrisi bersifat minus (-). Harmonisasi antara plus dan minus jelas akan membawa kedamaian, kententraman, dan kesejahteraan manusia. 
  4. Petani harus menyadari bahwa proses harmonisasi diatas tidak bisa dilakukan secara terburu-buru, semua tahapan harus dinikmati. 
  5. Konsep Natural farming sesungguhnya menutup input luar yang cenderung mahal apalagi sudah melalui proses pabrikan, sehingga melalui Natural farming petani mampu menekan serendah mungkin biaya produksi tetapi sebaliknya hasil produksinya dapat ditingkatkan secara optimal.

Dasar-dasar Natural farming


  1. Mengikuti hukum alam dan nalar. Pertanian merupakan pekerjaan petani untuk menghasilkan makanan bagi kesehatan dan kehidupan manusia dengan cara bekerja dengan alam, mengikuti hukum-hukum alam, suatu proses yang memadukan kebijakan serta kerja dengan unsur alam seperti, matahari, udara, air (ekosistem) yang berada disekitar kita. 
  2. Biarkan mereka menolong diri sendiri dan tolong-menolong (dimulai dari diri sendiri baru menolong orang lain). 
  3. Pertania alami tidak sekedar mengejar produksi, tetapi juga kehidupan petaninya berperilaku alami yang menjalin hubungan yang selaras dengan alam sekitar. 


Kekuatan Natural farming

Kekuatan dari Natural farming  adalah sangat ramah pada lingkungan, emisi nol, hasil produksinya tinggi, biaya rendah, kualitas yang lebih baik, bisa diaplikasikan dengan mudah, dan menghargai kehidupan (beralih ke polas dasar).

Disamping kekuatan dari Natural farming itu keuntungan bagi petani adalah: petani tidak perlu banyak mencangkul, tidak perlu dilakukan penyiangan, tersedianya pupuk kompos dan mikroba alam, serta dalam pencegahan hama penyakit menggunakan nutrisi dari alam yaitu rebung, jahe, bawang putih serta cabe.



Natural farming & Masalah Pertanian

Masalah utama petani di beberapa tempat, salah satunya adalah masalah pengairan, padahal didalam alam terdapat 3 macam air (mata air, air sungai, dan air bawah tanah). Secara umum petani hanya memandang bahwa masalah air hanya bergantung pada mata air dan air sungai, tetapi sebenernya petani mampu melaksanakan kegiatan pertanian meskipun hanya menggunakan sumber air tanah, karena kandungan air dalam tanah ukuran 1m persegi terdapat 700kg air dan jumlah ini cukup untuk bertani. Persoalannya adalah bagaimana mengembalikan keadaan tanah sekarang ini yang sudah terlanjur terekploitasi sehingga tanah menjadi tandus.

Terkait dengan pertanyaan tersebut sebenarnya ada 4 masalah yang harus segera dibenahi, diantaranya:

A. Rumput
Dalam Natural farming direkomendasikan bahwa rumput tidak perlu dibabat, tetapi, tetapi yang harus dilakukan adalah bagaimana rumput itu dikelola untuk mengembalikan kesuburan tanah, caranya adalah dilahan tersebut ditebari biji jagung kemudian setelah jagung tumbuh kira-kira setinggi 0,5 - 1 meter, lahan ditebari MIKROBA -4, setelah itu pohon jagung dirobohkan, dengan maksud sebagai mulsa sekaligus mempertahankan kadar air tanah, karena jagung mampu menambah/menahan kadar air tanah, dalam waktu kurang lebih 1 minggu lahan siap ditanami.

B. Mencangkul
Dalam waktu 3 tahun berturut-turut aplikasi Natural farming, sebagaimana pengendalian rumput diatas, maka tanah sudah semakin gembur, sehingga tanah sudah tidak usah di cangkul lagi, kalaupun masih tumbuh rumput dapat dengan mudah dicabut dengan tangan. Kegiatan mencangkul cukup dilakukan pertama kali dalam membuat bedengan (untuk lahan palawija) selanjutnya kegiatan mencangkul dapat dilakukan, itupun dengan kedalaman maksimal 3cm, karena lebih dari itu dikhawatirkan akan merusak bahkan membunuh cacing-cacing tanah yang keberadaannya justru sangat membantu petani. Cacing tanah mampung mencangkul sampai kedalaman 1,5 meter.
C. Pupuk/Kompos
Dengan membantu kegiatan cacing dalam melakukan tugas alaminya maka tanah akan semakin subur, karena kotoran cacing sangat membantu mengembalikan kesuburan tanah dan satu ekor cacing di dataran rendah/ menengah mampu menghasilkan kotoran 1ton/tahun, sedangkan untuk daerah pegunungan 10kg/tahun, hanya saja cacing memerlukan kadar kelembaban air sampai 80%, untuk itu memang diperlukan kecerdasan dan kecermatan petani, dengan demikian tanah jelas semakin subur dan kompos tidak diperlukan lagi.
D. Hama/Penyakit
Masalah hama/penyakit, pertama-tama harus siapkan lahan/tanah dan tanaman yang sehat namun faktor alam tentu sangat mungkin muncul adanya hama/penyakit, dan penanggulangannya adalah dengan mengendalikan hama itu secara alamiah, sebaliknya tanaman dapat diberi larutan/nutrisi yang fungsinya mampu mengendalikan hama seperti sari rebung, larutan jahe, larutan bawang putih, dsb.

Kesimpulan dengan mengaplikasikan ke empat hal tersebut maka tanah akan kembali subur, tanaman akan tumbuh optimal dan secara tidak langsung keberadaan cacing tanah juga membantu ketersedian air dalam tanah, sehingga masalah perairan dapat teratasi.


Kesuburan Tanah & Tanaman 


Dua konsep dasar Natural farming yang perlu diaplikasikan adalah membuat kesuburan tanah dan kesuburan tanaman.

1. Membuat kesuburan tanah
Bahan alami tanah merupakan bahan esensial yang tidak dapat digantikan dengan baha lain didalam tanah. selain peranannya dapat mempertahankan atau memperbaiki sifat fisik tanah, baik tekstur maupun struktur tanah. Juga peranan bahan alami dapat mendukung kehidupan mikroorganisme / makro organisme tanah dan sebagai sumber nutrisi bagi beberapa makhluk hidup didalam tanah termasuk tumbuhan.
Jiwanya tanah adalah bahan alami seperti darah dimanusia, jika darah manusia rendah maka terasa pusing dan tidak bergairah, pucat, lesu serta aktifitasnya rendah. Begitu pula jika kandungan bahan alami tanah rendah maka tanah jiwanya hilang. Sulit dan produktifitas tanah tersebut rendah. Sebagaimana sudah disinggung di muka bahwa masalah kesuburan tanah, keberadaan cacing dan mikroba jelas sangat diperlukan, sehingga petani harus paham bagaimana menghadirkan mikroba yang dapat membantu mengembalikan kesuburan tanah. Mikroba dapat dibuat dengan cara sangat sederhana dan murah, adapun tahapannya/ caranya adalah:
A. MIKROBA -1
Nasi yang agak keras ditaruh diatas tanah yang di ambil dari tanah sekitar pohon bambu, atau langsung ditaruh disekitar tanah di bawah pohon bambu, kemudian ditutup dengan kertas, dan daun-daun bambu dan setelah kurang lebih 3 hari nasi tersebut sudah muncul jamur yang berwarna kekuning-kuningan. Nasi yang berjamur kekuningan inilah yang disebut MIKROBA -1.
B. MIKROBA -2
Bahan yang digunakan untuk membuat mikroba -2 adalah Mikroba-1 dicampur dengan gula aren dengan perbangingan 1:1 kemudian difermentasi selama 7hari setelah itu jadilah larutan yang disebut MIKROBA -2.
C. MIKROBA -3
Cara membuatnya adalah larutan mikroba -2 dicampur dengan air dengan perbandingan 1cc: 1liter air digunakan untuk membasahi bekatul/dedak dengan tingkat kebasahan 60-70% (cirinya saat dikepal tidak keluar air dan dapat dipecahkan), kemudian dimasukan gelas diatas tanah, dengan ketebalan maksimal 15cm terus ditutup dengan jerami atau yang lainya dengan maksud tidak terkena sinar matahari maupun hujan secara langsung dan biarkan selama kurang lebih 3hari, hasil inilah yang disebut dengan MIKROBA -3.
D. MIKROBA -4
Cara membuatnya adalah mikroba -3 dicampur dengan tanah gunung yakni tanah yang berada minimal 750 DPL- diatas permukaan laut (dengan maksud mengambil mikroba alami tanah gunung yang cenderung lebih tahan dingin/lebih kuat), ditambah lagi dengan tanah lahan yang akan digarap dengan perbandingan 2:1 =(2kg mikroba -3 dan 1kg tanah gunung serta 1kg tanah lahan) dicampur jadi satu dan dibiarkan selama 3hari (maksudnya adalah mengadaptasikan sebagai sumber mikroba tersebut, sekaligus mengakrabkan, karena mikroba mempunyai sifat "cemburu"). Setelah tiga hari maka jadilah MIKROBA -4. Selanjutnya Mikroba -4 ini sudah siap ditebar di lahan, namun akan lebih baik apabila aplikasinya ditambah dengan arang dengan perbandingan 3kg mikroba -4 : 1kg arang. Adapun dosis yang direkomendasikan adalah 1,5ton mikroba -4 untuk 1 hektar lahan.
Sedangkan untuk membuat kompos bernutrisi untuk kesuburan tanah dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa cara di bawah ini :

A. Hara batang pisang:

Kegunaan:
Lebih digunakan untuk dikocor di tanah (penyemprotan tanah), memperbaiki struktur tanah yang sudah banyak kandungan kimia bersama dengan nutrisi jantung pisang (bunga pisang).
Bahan:
Rebung pisang (bonggol pisang) yang masih muda.
Kandungan:
Mineral, Magnesium, Fosfor, Natrium.
Fungsi:
Memperbaiki akar tanaman, memperbarui sel akar, dan mempercepat pertumbuhan sel tunas akar.
Cara penggunaan:
Satu hara batang pisang (1liter) dicampur dengan air 500-700liter, untuk dikocor antara 4-5sendok makan yang masih murni belum dicampur air.

B. Hara bunga jantung pisang

Kegunaan:
Menetralisir racun dalam tanah, merangsang untuk pertumbuhan akar, dan mempercepat penggemukan ternak.
Bahan:
Jantung Pisang.
Kandungan:
Kalium dan Antiseptik.
Fungsi:
Membantu pertumbuhan benih.
Cara penggunaan:
Untuk dikocor tanah dan pertumbuhan. 
2. Membuat Kesuburan Tanaman
Sebelum memulai, petani harus lebih dahulu memahami apa saja serta tahapan-tahapan yang diperlukan dalam pertumbuhan tanaman. Dari penemuan pakar pertumbuhan manusia (Oinove Yashusi dari jepang), yakni bahwa manusia hidup ada tiga tahap:
Tahap 1 (didalam kandungan - lahir - masa pertumbuhan),
Tahap 2 (menikah - hamil) dan
Tahap 3 (melahirkan - meninggal). 
 Dari teori ini, maka Dr. Cho Han Kyu telah mengaplikasikan tahapan-tahapan pertumbuhan tersebut pada tanaman dengan tahapan sbb:
Tahap Kehidupan Tanaman dan Kebutuhan Nutrisi

Tahap 1 Pertumbuhan
Kebutuhan nutrisi utama adalah N (nitrogen).
Tahap 2 Masa Hamil
Kebutuhan nutrisi utama adalah P (phospor).
Tahap 3 Masa Berbuah
Kebutuhan nutrisi utama adalah Ca (kalsium). 
Masing-masing tahap tersebut membutuhkan kebutuhan nutrisi yang berbeda. adapun tahap pertumbuhan, masa hami, masa berbuah bisa diperoleh atau didapat dengan menggunakan aplikasi nutrisi sbb:

1. Nutrisi Timun

Kegunaan:
Untuk pertumbuhan tanaman usia 0-35hari yang berfungsi untuk pemanjangan tanaman. dan berperan dalam pembesaran. lebih aktif bila dicampur dengan nutrisi batang pisang dan jantung pisang.
Bahan:
Mentimun.
Kandungan:
Bahan aktif Gibrelin.
Fungsi:
Pertumbuhan sel dalam tanah.
Cara penggunaan:
Diencerkan dengan air dengan perbandingan 1:1000.
2. Nutrisi Bunga

Kegunaan:
Untuk memperbanyak bunga, mencegah rontok pada bunga dan buah, buah lebih padat dan enak.
Bahan:
Bunga pepaya jantan, bunga mawar putih, bunga durian, bunga kanthil.
Kandungan:
Antiseptik.
Fungsi:
Membantu pertumbuhan bunga.
Perbandingan:
1kg bunga pepaya + 1kg gula aren + 1liter air.
Cara penggunaan:
Diencerkan dengan air dengan perbandingan 1:1000.
3. Nutrisi buah muda

Kegunaan:
Membantu agar buah lebih kuat dan tidak mudah rontok, untuk hewan yang hamil agar pertumbuhan jamin normal dan sehat.
Bahan:
Pepaya muda, Mangga muda.
Kandungan:
Ca dan P
Fungsi:
Membantu pertumbuhan bunga.
Perbandingan:
1kg buah pepaya + 1kg gula aren + 1liter air.
Cara penggunaan:
Diencerkan dengan air dengan perbandingan 1:1000
Untuk proses pembuatan nutrisi seperti pembuatan nutrisi bunga dan buah muda sudah saya posting di postingan sebelumnya, bisa di cek untuk lebih lengkapnya. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar